Dinyatakan dalam beberapa buku dan internet bahwa kutu adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya.
Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukkan ke dalam sebuah kotak korek api kosong, lalu dibiarkan berada di sana selama satu hingga dua minggu?
Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja.
Kemampuan melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Melalui perumpaan ini maka jangan biarkan pikiran anda dipenjara oleh mazhab apapun, hati-hatilah, jangan masuk perangkap mazhab atau aliran, anda akan ditawan dalam kotak mazhab, seperti seekor kutu yang ditawan dalam kotak korek api, ia mencoba melompat tinggi, tapi selalu terbentur dinding kotak korek api.
Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu, sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir: "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini.” Kemudian lompatannya ia sesuaikan dengan tinggi korek api itu saja. Dan ia merasa aman karena tidak terbentur lagi.
Saat itu ia sangat yakin: "Nah benar kan, kemampuan saya melompat memang hanya segini. Inilah saya. Hanya ini yang benar.” Terpenjaralah ia dalam pikirannya sendiri.
Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, ia masih terus merasa bahwa batas kemampuan melompatnya hanya setinggi kotak korek api saja. Sang kutu pun hidup seperti itu sampai akhir hayat.
Kemampuannya telah dibatasi oleh lingkungannya.
Seperti itulah pembatasan yang terjadi pada ummat. Mereka terpenjara dalam kotak-kotak mazhab. Lebih parah lagi, sebagian orang Islam menjadikan mazhab sebagai agamanya. Siapapun yang berbeda dengan pendapat mazhabnya dianggap kafir.
Dia tidak perduli terhadap Islam, tapi dia bisa marah dan mengamuk bila pendapat mazhabnya dilanggar.
Sesungguhnya Islam dan ummat Islam dapat mencapai kemajuan material maupun spiritual.
Namun, karena ummat ini sudah terkungkung dalam kotak-kotak mazhab maka ummat Islam menjadi seperti sekarang ini. Banyak tapi lemah, lemah iman dan lemah kekuatan. Tertinggal dalam bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan. Terikat borgol mazhab, tidak lagi mencintai Islam dan ummat Islam.
Yang dicintai hanya mazhabnya dan orang-orang yang semazhab dengannya. Muslimin lainnya yang tidak sependapat dengannya, diperlakukan sebagai musuhnya. Astaghfirullah.
Mazhab diyakini sebagai kendaraan ke surga. Sesempit itu pemikiran mereka, karena terkungkung dalam sangkar mazhab.
Semoga Allah melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua.
*Renungan yang diambil dari tulisan Ustad Zen Muhammad al Hadi di Fanspage Facebook Zen Muhammad Al-Hadi


