Hanya Allah penyayang yang kupandang,
Dalam hutan kota ini kutemui telaga
Untuk minum menghilangkan dahaga
Untuk mandi membersihkan diri
Untuk berwudhu mensucikan hati
Aku pergi bersembunyi agar tidak mati nurani
Aku letih dan tertidur, mimpi
Dalam mimpi aku ingat kita yaitu aku, engkau dan dia
Bersama....
Aku terbangun, itu hanya cerita
Bersama hampir tiada
Satu persatu sudah ditelan harta
Banyak sudah yang mati rasa
Berfoya - foya disebelah derita
Pesta ria di depan kaum papa
Penipu gentayangan
Pemabuk sembarangan
Mereka berpesta, jelata menderita
Banyak yang lapar, pemborosan digebyar
Disana mubazir disini banjir
Kapan sih mau sadar
Dimana kau, sadar
Terus kuberjalan dari barat ke timur
Dari desa ke kota
Semua buntu tersumbat golongan bernafsu
Kutundukkan kepalaku
Kulihat bumi membatu
Semua sudah berubah kelabu
Kanan menjadi kiri dan kiri menjadi kanan
Orang baik dicerca, yang jahat dipuja
Ya Allah, tolonglah hambaMu
Terpaku di jalan bisu
Menengadah keatas nampak senyum langit biru
Dengan Bismillah, kuanyunkan langkahku
Lurus kearah yang satu
Apapun katanya
Apapun jadinya
Langkahku satu
Allahku tumpuanku
Waduha walaili iza saja
Habis gelap terbitlah terang
Inna ma'al usri yusro
Setelah kesusahan datang kemudahan
Sinar mentari menghangatkan semangat
Nampak telaga indah di hadapan
Kuminum sari tauhid
Menghilangkan dahaga
Mandi ruhani
Membersihkan diri
Berwudhu mengheningkan kalbu
Berkumur membersihkan khufur
Kubasuh mukaku untuk memandang Allahku
Kini tenang menyusup dada
Senang menenerang kepala
Aku berhias menjelang kesana
Berjumpa tuhanku di istana
Aku kan selalu bersamaNya
Allahumma salli `ala muhammadin wa`ala ali muhammad
**
Renungan dari Ustad DR. H.C. Zen Muhammad Al Hadi M.A
yang dibacakan pada salah satu ceramah Beliau di Radio Silahturahmi
(Rasil; 720 AM). Ustad DR. H.C. Zen Muhammad Al Hadi M.A mengisi tausiah sore
Radio Silahturahmi (Rasil; 720 AM) pukul 16.00 hingga 17.30
